Sabtu, 15 Mei 2010

Wayang Kulit

wayang kulit...ya sebuah hasil imajinasi pujangga jawa (Sunan Kalijaga) yang dahulu digunakan sebagai salah salah satu media dakwah agama Islam. Masyarakat pedesaan khususnya masyarakat Jawa tak asing lagi dengan cerita wayang. Walaupun zaman semakin modern namun tak ada salahnya jika generasi muda mencitai dan melestarikan budaya asli Indonesia. Pada dasarnya cerita yang disajikan dalam pagelaran wayang merupakan cerminan kehidupan manusia sehari-hari. Kata wayang sesamaran dari bahasa Jawa 'Wewayangan' yang artinya bayangan. karena dalam sebuah pagelaran pasti ada sebuah lampu penerang yang biasanya berada diatas dhalang. Kelir (kain'mori'yang dibentangkan merupakan gambaran kehiduapan dunia tempat manusia hidup.jika kita menonton dari belakang kelir saat dhalang memainkan lakon maka yang nampak adalah bayangan dari wayang itu.
Cerita wayang jawa diilhami dari cerita Ramayana dan Mahabarata, yang telah di sesuaikan sedemikian rupa oleh pujangga sehingga menjadi seperti yang bisa kita lihat sekarang. Contoh penyesuaian itu misalnya dalam cerita Mahabarata, dikisahkan ada dua pihak yaitu Korawa (pihak yang memiliki perilaku jelek) dan Pandhawa (pihak yang memiliki perilaku baik). Sunan Kalijaga menjadikan Pandhawa sebagai Simbol dari Rukun Islam yang jumlahnya lima. Pertunjukkan wayang tidak hanya dijadikan sebagai hiburan tetapi juga digunakan sebagai sebuah cermin yang bisa digunakan untuk mawas diri bahwa kita hidup di dunia ini agar selalu berbuat kebaikan.Jadi kita sebagai generasi muda tidak perlu malu melestarikan wayang karena hal itu adalah budaya asli kita. Nilai-nilai yang baik yang tersirat dalam cerita wayang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
( Pramila monggo-monggo kadang anem sami anggulawenthah tumindak ingkang sae, kita tresnani budaya ringgit wacucal ingkang saestu adiluhung)

1 komentar: